Jumlah Negara Anggota MEE Sejak 1958: Info Lengkap!
Hey guys! Kalian penasaran nggak sih, berapa banyak negara yang tergabung dalam MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa) sejak tahun 1958? Nah, di artikel ini, kita bakal bahas tuntas tentang sejarah MEE, perkembangan jumlah anggotanya dari waktu ke waktu, dan faktor-faktor apa saja yang memengaruhi perubahan tersebut. Yuk, simak baik-baik!
Kilas Balik Sejarah MEE
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang jumlah negara anggota MEE, ada baiknya kita flashback dulu ke sejarah terbentuknya organisasi ini. MEE didirikan pada tahun 1957 melalui Perjanjian Roma dan mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1958. Enam negara pendiri MEE adalah Belgia, Belanda, Italia, Jerman Barat, Luksemburg, dan Prancis. Tujuan utama pembentukan MEE adalah untuk menciptakan integrasi ekonomi di antara negara-negara anggotanya melalui penghapusan hambatan perdagangan, pembentukan pasar bersama, dan koordinasi kebijakan ekonomi. Jadi, bisa dibilang, MEE ini adalah cikal bakal dari Uni Eropa yang kita kenal sekarang.
Pada awalnya, MEE fokus pada integrasi ekonomi di sektor-sektor seperti pertanian, industri, dan perdagangan. Namun, seiring berjalannya waktu, cakupan kerja sama MEE semakin luas, mencakup bidang-bidang seperti kebijakan moneter, kebijakan sosial, dan kebijakan luar negeri. Pembentukan MEE menjadi tonggak penting dalam sejarah Eropa, karena organisasi ini berhasil menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan yang sebelumnya sering dilanda konflik. Selain itu, MEE juga berhasil meningkatkan kesejahteraan ekonomi negara-negara anggotanya melalui integrasi pasar dan kerja sama ekonomi.
Perkembangan Jumlah Anggota MEE dari Tahun ke Tahun
Oke, sekarang kita masuk ke pembahasan inti, yaitu perkembangan jumlah anggota MEE dari tahun ke tahun. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pada awal berdirinya, MEE hanya memiliki enam negara anggota. Namun, seiring berjalannya waktu, semakin banyak negara yang tertarik untuk bergabung dengan MEE. Proses perluasan keanggotaan MEE ini tidak terjadi secara instan, tetapi melalui beberapa tahap atau gelombang.
Gelombang Perluasan Pertama (1973)
Gelombang perluasan pertama terjadi pada tahun 1973, ketika tiga negara baru bergabung dengan MEE, yaitu Denmark, Irlandia, dan Inggris. Bergabungnya Inggris menjadi momen penting dalam sejarah MEE, karena Inggris merupakan salah satu negara dengan perekonomian terbesar di Eropa. Namun, perjalanan Inggris di MEE tidak selalu mulus. Pada tahun 2016, Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa (Brexit) melalui referendum.
Gelombang Perluasan Kedua (1981 dan 1986)
Gelombang perluasan kedua terjadi dalam dua tahap. Pada tahun 1981, Yunani bergabung dengan MEE, diikuti oleh Spanyol dan Portugal pada tahun 1986. Bergabungnya Yunani, Spanyol, dan Portugal menandai integrasi negara-negara Eropa Selatan ke dalam MEE. Perluasan ini juga memperkuat posisi MEE sebagai kekuatan ekonomi dan politik di dunia.
Gelombang Perluasan Ketiga (1995)
Gelombang perluasan ketiga terjadi pada tahun 1995, ketika Austria, Finlandia, dan Swedia bergabung dengan MEE. Bergabungnya Austria, Finlandia, dan Swedia menunjukkan daya tarik MEE bagi negara-negara Eropa Utara yang memiliki perekonomian maju dan sistem politik yang stabil. Perluasan ini juga mencerminkan keberhasilan MEE dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan kerja sama antarnegara.
Gelombang Perluasan Keempat (2004 dan 2007)
Gelombang perluasan keempat merupakan gelombang perluasan terbesar dalam sejarah MEE. Pada tahun 2004, sepuluh negara baru bergabung dengan MEE, yaitu Estonia, Latvia, Lithuania, Polandia, Republik Ceko, Slowakia, Hongaria, Slovenia, Malta, dan Siprus. Kemudian, pada tahun 2007, Rumania dan Bulgaria juga bergabung dengan MEE. Perluasan ini secara signifikan memperluas wilayah geografis dan populasi MEE, serta meningkatkan keragaman budaya dan ekonomi di dalam organisasi tersebut.
Gelombang Perluasan Kelima (2013)
Gelombang perluasan kelima terjadi pada tahun 2013, ketika Kroasia bergabung dengan Uni Eropa (nama baru dari MEE setelah Perjanjian Maastricht). Bergabungnya Kroasia menjadi tonggak penting dalam proses integrasi Eropa, khususnya di kawasan Balkan. Perluasan ini juga menunjukkan komitmen Uni Eropa untuk terus menerima anggota baru yang memenuhi syarat dan berbagi nilai-nilai yang sama.
Jadi, Berapa Jumlah Anggota MEE Sekarang?
Setelah melalui beberapa gelombang perluasan, MEE (yang sekarang dikenal sebagai Uni Eropa) memiliki 27 negara anggota. Angka ini sempat mencapai 28 negara sebelum Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa pada tahun 2020. Negara-negara anggota Uni Eropa saat ini adalah:
- Austria
 - Belgia
 - Bulgaria
 - Kroasia
 - Siprus
 - Republik Ceko
 - Denmark
 - Estonia
 - Finlandia
 - Prancis
 - Jerman
 - Yunani
 - Hongaria
 - Irlandia
 - Italia
 - Latvia
 - Lithuania
 - Luksemburg
 - Malta
 - Belanda
 - Polandia
 - Portugal
 - Rumania
 - Slowakia
 - Slovenia
 - Spanyol
 - Swedia
 
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perubahan Jumlah Anggota MEE
Perubahan jumlah anggota MEE (Uni Eropa) dari waktu ke waktu dipengaruhi oleh berbagai faktor. Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan antara lain:
Kriteria Keanggotaan
Uni Eropa memiliki kriteria keanggotaan yang ketat yang harus dipenuhi oleh negara-negara yang ingin bergabung. Kriteria ini mencakup aspek-aspek seperti stabilitas politik, ekonomi pasar yang berfungsi dengan baik, supremasi hukum, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Negara-negara yang tidak memenuhi kriteria ini tidak dapat diterima sebagai anggota Uni Eropa. Kriteria keanggotaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa negara-negara anggota Uni Eropa memiliki nilai-nilai dan sistem yang kompatibel, sehingga dapat bekerja sama secara efektif dalam mencapai tujuan-tujuan bersama.
Daya Tarik Integrasi Eropa
Integrasi Eropa memiliki daya tarik yang kuat bagi banyak negara di Eropa. Bergabung dengan Uni Eropa dapat memberikan berbagai manfaat bagi negara-negara anggota, seperti akses ke pasar tunggal yang besar, dukungan keuangan, kerja sama dalam berbagai bidang, dan peningkatan pengaruh di panggung internasional. Daya tarik integrasi Eropa ini menjadi salah satu faktor utama yang mendorong negara-negara untuk mengajukan permohonan keanggotaan Uni Eropa. Selain itu, Uni Eropa juga menawarkan platform bagi negara-negara anggota untuk mengatasi masalah-masalah bersama, seperti perubahan iklim, migrasi, dan keamanan.
Perubahan Politik dan Ekonomi di Eropa
Perubahan politik dan ekonomi di Eropa juga memengaruhi perubahan jumlah anggota MEE (Uni Eropa). Misalnya, runtuhnya Tembok Berlin dan berakhirnya Perang Dingin membuka jalan bagi integrasi negara-negara Eropa Tengah dan Timur ke dalam Uni Eropa. Selain itu, krisis ekonomi yang melanda Eropa pada tahun 2008 juga memengaruhi dinamika keanggotaan Uni Eropa, dengan beberapa negara menghadapi kesulitan ekonomi yang signifikan dan bahkan mempertimbangkan untuk keluar dari Uni Eropa. Perubahan politik dan ekonomi ini menunjukkan bahwa keanggotaan Uni Eropa bukanlah sesuatu yang statis, tetapi terus berkembang seiring dengan perubahan yang terjadi di Eropa dan di dunia.
Kesimpulan
Jadi, guys, sekarang kalian sudah tahu kan berapa jumlah negara anggota MEE sejak tahun 1958? MEE, yang sekarang dikenal sebagai Uni Eropa, telah mengalami beberapa gelombang perluasan dan saat ini memiliki 27 negara anggota. Perubahan jumlah anggota MEE dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kriteria keanggotaan, daya tarik integrasi Eropa, dan perubahan politik dan ekonomi di Eropa. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kalian tentang sejarah dan perkembangan Uni Eropa ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya!